Antiklimaks. Mungkin itulah nasib yang dialami Thailand. Usai mengejutkan dengan menang secara dramatis atas peraih 10 kali juara, Iran, pasukan Hermans Victor Jacobus bermain anti klimaks di partai puncak yang berlangsung di Al-Wasl Stadium, Dubai, Jumat (1/6).
Sempat menyamakan gol pembuka Jepang yang dicetak, Kogure di menit keempat oleh Wongkaeo (11′), gawang Tompa Surapong menjadi bulan-bulanan Nippon. Berturut-turut Inaba ( 31′), Henmi (34′), Kawahara (37′), Murakami (38′) membobol gawang negara Asia Tenggara menyusul gol Kitahara di menit 15. Dengan hasil ini, Jepang meraih trofi keduanya setelah kesuksesan di Uzbekistan, tahun 2006 silam. Bagi Thailand, kegagalan di partai puncak mengulang tragedi 2008. Kala itu Negeri Gajah Putih yang bertindak sebagai tuan rumah dipermak Iran empat gol tanpa balas.
Di perebutan tempat ketiga, Iran tanpa kesulitan menaklukkan Australia, 4-0. Bintang Jepang, Rafael Henmi menjadi MVP kejuaraan. Adapun top scorer diraih Vahid Shamsaei (Iran) dengan tujuh gol plus enam assist. Sebenarnya ada beberapa pemain yang juga mencetak tujuh gol. Ali Asghar Hassanzadeh (Iran), Rafael Henmi (Jepang) dan Suphawut Thueanklang (Thailand) kalah produktif dalam memberikan assist.